Langsung ke konten utama

Bersyukur atas Kelimpahan Kasih-Nya

1 Tes 1:1-5
Tema: Allah mengasihi kita dengan melimpahkan kasih karunia, damai sejahtera, rasa syukur dan ketekunan serta dengan memilih dan memanggil kita melalui Injil-Nya.
Tujuan: Agar jemaat makin melimpah dengan syukur atas pilihan dan panggilan Allah kepadanya.
Apa buktinya bahwa Allah mengasihi kita?
  1. Allah melimpahi kita dengan kasih karunia dan damai sejahtera
1 Dari Paulus, Silwanus dan Timotius kepada jemaat orang-orang Tesalonika yang di dalam Allah Bapa dan di dalam Tuhan Yesus Kristus. Kasih karunia dan damai sejahtera menyertai kamu.
Silwanus seorang Yahudi warga Rum, murid terpandang di Yerusalem, menjadi teman Paulus dalam perjalanan misi.
Timotius, ibunya seorang Yahudi, ayahnya Yunani, menjadi murid Kristus pada perjalanan pertama misi Paulus.
Mereka menjadi contoh kerja sama terbaik tiga pelayan Tuhan dari latar belakang berbeda.
Jemaat orang-orang Tesalonika adalah perkumpulan atau persekutuan orang percaya Kristus yang dipanggil untuk menyembah dan melayani Dia.
Di dalam Allah Bapa dan di dalam Tuhan Yesus Kristus.
Paulus memperkenalkan Yesus dengan gelar penuh, Tuhan Yesus Kristus.
Yesus menyatakan nama seorang Manusia yang pernah hidup dalam sejarah, yang disebut sebagai orang Galilea.
Ia disebut Kristus, Mesias, yang diurapi, yang ditetapkan sebagai Juruselamat Israel dan segenap umat manusia.
Gelar Tuhan menunjukkan bahwa Yesus adalah Allah Yahweh. Paulus mengakuinya dengan menyerahkan segenap hidupnya kepada-Nya.
Gereja memiliki persekutuan dengan Bapa dan Anak-Nya Yesus Kristus.
1 Yoh 1:3 – Apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar itu, kami beritakan kepada kamu juga, supaya kamupun beroleh persekutuan dengan kami. Dan persekutuan kami adalah persekutuan dengan Bapa dan dengan Anak-Nya, Yesus Kristus.
Kasih karunia dan damai sejahtera menyertai kamu. Ini bukan salam biasa atau basa-basi, tetapi mendalam dan bersifat rohani.
Kasih karunia dan damai sejahtera tak terpisahkan. Anugerah yang dilimpahkan kepada kita merupakan sumber yang tak henti mengalir dari damai sejahtera yang kita alami atau nikmati.
  1. Allah membangkitkan syukur pelayan Injil karena keselamatan kita
2 Kami selalu mengucap syukur kepada Allah karena kamu semua dan menyebut kamu dalam doa kami.
Paulus senantiasa bersyukur dan berdoa bersama Silwanus dan Timotius.
Contoh bagi para pelayan untuk bertekun mendoakan jemaat.
Mereka berdoa untuk tiap-tiap orang dari jemaat, dengan menyebut nama, dan jemaat secara keseluruhan, sebagai kesatuan.
Kita harus senantiasa berdoa, tanpa henti-henti, tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi untuk orang lain juga, dengan menyebut nama mereka.
Kita perlu berdoa untuk mereka dalam segala keadaan mereka.
Ucapan syukur kita sampaikan secara berulang-ulang, bukan saja atas kebaikan Tuhan terhadap kita, tetapi juga untuk yang dilimpahkannya kepada orang lain, termasuk saudara kita seiman. Bukan hanya untuk orang-orang dekat kita, tetapi untuk semua orang.
Bahkan meskipun tak terungkap dengan kata-kata, ucapan syukur senantiasa berada dalam pikiran dan hati kita.
Paulus menggabungkan doa dengan pujian dan ucapan syukur.
1Tes 5:16-18 – Bersukacitalah senantiasa. Tetaplah berdoa. Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.
Dalam surat Filipi Paulus menggabungkan doa, ucapan syukur dan ungkapan sukacita.
Flp 1:3-4 – Aku mengucap syukur kepada Allahku setiap kali aku mengingat kamu. Dan setiap kali aku berdoa untuk kamu semua, aku selalu berdoa dengan sukacita.
  1. Allah memberi kita ketekunan dalam iman, kasih dan pengharapan
3 Sebab kami selalu mengingat pekerjaan imanmu, usaha kasihmu dan ketekunan pengharapanmu kepada Tuhan kita Yesus Kristus di hadapan Allah dan Bapa kita.
Pekerjaan imanmu. Mereka memiliki iman yang benar dan hidup, yang mempengaruhi hati dan kehidupan mereka. Iman mereka bekerja dan menggerakkan mereka untuk melayani Tuhan.
Usaha kasihmu. Kasih merupakan anugerah utama yang besar manfaatnya untuk kehidupan kita masa kini dan menjadi sempurna pada kehidupan kita di masa mendatang.
Iman bekerja dengan kasih. Iman dinyatakan dengan mengasihi Allah dan sesama dengan melayani mereka.
Ketekunan pengharapanmu. Iman sejati dinyatakan melalui ketekunan dalam pengharapan. Pengharapan akan kehidupan kekal dinyatakan dalam ketekunan menanggung penderitaan yang dialami masa kini dan kesabaran menantikan kemuliaan yang akan datang.
  1. Allah memilih kita untuk menjadi umat dan hamba-Nya
4 Dan kami tahu, hai saudara-saudara yang dikasihi Allah, bahwa Ia telah memilih kamu.
Paulus tahu, artinya mengerti, mengakui atau meyakini bahwa mereka telah dipilih Allah.
Ketekunan iman, pengharapan dan kasih yang memancar dari orang-orang Tesalonika menyatakan bahwa mereka adalah orang-orang pilihan Allah.
Paulus menyebut mereka sebagai saudara-saudara yang dikasihi Allah.
Orang-orang percaya dipersatukan oleh pilihan Allah. Ini merupakan alasan terbaik untuk saling mengasihi karena kita telah dikasihi Allah.
Allah memilih kita karena kemurahan hati-Nya dan melulu oleh anugerah-Nya, bukan karena jasa atau kebaikan kita.
Kapan saja kita bersyukur kepada Allah atas anugerah-Nya bagi kita dan orang-orang lain, kita bersyukur atas kasih-Nya yang memilih kita dan membuat kita berbeda dengan orang tak percaya.
  1. Allah memanggil kita melalui Injil-Nya
5 Sebab Injil yang kami beritakan bukan disampaikan kepada kamu dengan kata-kata saja, tetapi juga dengan kekuatan oleh Roh Kudus dan dengan suatu kepastian yang kokoh. Memang kamu tahu, bagaimana kami bekerja di antara kamu oleh karena kamu.
Ada tiga unsur penting dalam penginjilan atau misi: Injil, Roh Kudus dan Pelayan Injil.
Injil tentang Yesus yang mati untuk dosa manusia, yang dikuburkan dan bangkit sebagai jaminan keselamatan manusia yang dipilih-Nya.
Roh Kudus yang menyadarkan manusia atas dosanya, atas penghukuman yang harus dialaminya dan atas kebutuhannya akan Juruselamat.
Pelayan Injil yang melakukan tugasnya karena kasih Allah dan karena mengasihi orang berdosa.
Penerapan
Mari senantiasa bersyukur karena Allah menyatakan kasih-Nya kepada kita
Dengan melimpahi kita kasih karunia dan damai sejahtera.
Dengan membangkitkan syukur para pelayan Injil karena keselamatan kita.
Dengan memberi kita ketekunan dalam iman, kasih dan pengharapan.
Dengan memilih kita menjadi umat dan hamba-Nya.
Dengan memanggil kita melalui Injilnya.
Catatan khotbah disampaikan di Gereja Baptis Kalvari BPW Pancasari, Minggu, 24 Januari 2016
sumber: pdm budi kasmanto 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Banjir dari Bogor Diprediksi Genangi 12 Wilayah DKI Dini Hari Nanti

Jakarta  - Banjir kiriman dari Bogor diprediksi akan menggenangi 12 wilayah di DKI pada dini hari nanti. Hulu Sungai Ciliwung di Katulampa dalam kondisi kritis, Siaga 2.  Disampaikan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, bahwa hari Rabu (15/2/2017) per pukul 16.20 WIB, tinggi muka air Sungai Ciliwung di Katulampa mencapai 150 cm, sehingga membuat status Siaga 2.  Tinggi air muka Sungai Ciliwung ini masih akan bertambah karena di sekitar Depok dan bagian tengah Sungai Ciliwung masih hujan deras sehingga akan menambah debit Sungai Ciliwung.  "Diperkirakan 9 jam setelahnya atau pada Kamis (16/2/2017) pukul 01.20 WIB banjir akan tiba di pintu air Manggarai," demikian disampaikan Sutopo dalam keterangan tertulis hari ini. Diprediksi banjir akan menggenangi permukiman di bantaran Sungai Ciliwung di Jakarta di wilayah ini: - Srengseng Sawah - Rawajati - Kalibata - Pengadegan - Pejaten Timur - Kebon Baru - B...

Wages Following Jesus - Tina Agung Purnomo

Mark 10: 17-22 God does not deal with the good things we've done. God always sees the roots of life that must be pried out of our lives: our attachment, a monster in our lives. When bad roots removed from our lives, our relationship with God would be amazing, because there is no longer a barrier. When the light of God down, will be visible dirt should be removed from our lives. Before there was the light of God, we can not see the dirt. The body is made of: body-mind-spirit. God wants all of them holy and pleasing to God. We need money in life and ministry, but must not be attached to money. (Matthew 6: 24) The only additional wealth in our lives. We may be rich, and it is our rations. But we must not love money more than love Jesus. 2 Timothy 3: 1-2 - When a person becomes a slave of money, he would be evil. If we do not control the money, we would have controlled the money, eventually became a slave to money. There is a time to work for a living, but there is a ...

Pusat Hidup dan Ibadah Kita

Pasal 0-48 mencatat segala sesuatu yang akan digenapi pada zaman baru. Gambaran Bait Allah dalam pasal 40-42 adalah gambaran ideal dalam kehendak Allah, yang mendorong kita untuk menjadikan Dia sebagai pusat hidup dan kita dengan sepenuh hati beribadah kepada Dia.Yehezkiel 40-42, mengungkapkan Bait Allah yang sudah dibangun. Mungkin para pembaca berpikir bahwa Bait Allah dalam bacaan Alkitab hari ini adalah Bait Allah yang didirikan oleh Salomo atau yang didirikan oleh Ezra setelah bangsa Israel kembali pada masa pembuangan. Akan tetapi, sebenarnya tidak ada Bait Allah yang pernah dibangun sesuai dengan uraian pasal 40-42 ini. Apabila kita mengacu kepada urutan logis dari pasal-pasal sebelumnya dan kerangka besar Alkitab, para ahli Alkitab menyatakan bahwa pasal 40-48 merupakan nubuatan tentang zaman baru yang akan digenapi pada masa mendatang. Tampaknya kerangka waktu yang sesuai untuk kesembilan pasal terakhir kitab ini adalah pada akhir zaman.Seperti tertulis di atas, pasal 40-42 me...