Langsung ke konten utama

Apakah Salib adalah lambang orang percaya

Apakah salib adalah lambang orang percaya?
Ada banyak org yang percaya bahwa salib adalah lambangnya org Kristen, sehingga dimana ada gereja disitu pasti ada gambar salib, ada pula yang berasumsi kalau simbul salib itu karena dlm kitab Yehezkiel 9:4-6 huruf T itu dlm bahasa Aramaik bentuk hurufnya seperti salib, tetapi sebenarnya tidaklah demikian krn huruf T yang dimaksud disitu adalah "TAW" yang artinya adalah  Truth and Perfection (Kebenaran dan Kesempurnaan), jadi tidak benar jika karena hurufnya berbentuk seperti salib (garis vertikalnya menceng) lalu ditafsirkan salib, jelas ini sangat tidak tepat dan terkesan di paksakan dan digatuk-gatukkan saja. Sekarang mari kita bahas tentang hal ini dg beberapa pertanyaan dibawah ini: 
1. Apa yang sdr ketahui tentang simbul Kristen?
2. Kapan simbul itu muncul?
3. Apa manfaat dari simbul itu buat kita?
Perhatikan lagu Salibnya2 selama mulia.
Siapa yang mulia? Salib atau Yeshua?
Inilah manfaat kita tahu ttg simbul.
Salib adalah salah satu lambang keagamaan yang kuno, namun cukup dikenal luas oleh masyarakat pada waktu itu. 
Agama-agama kuno yang dianut oleh masyarakat Asia tengah kuno sudah mengenal salib. Salib bukan saja digunakan 
sebagai cara menghukum para penjahat, namun lebih dari itu, salib telah digunakan sebagai objek penyembahan dari 
agama-agama kafir pada waktu itu.

Salib di Mesir dikenal dengan nama �Crux Ansata� atau biasa disebut �Key of the Nile.� Menurut penelitian, 
pada masa itu ada bermacam-macam salib yang tersebar dan diterima oleh masyarakat Mesir kuno. Di dalam penelitian itu, 
ada dugaan bahwa salib Mesir Kuno menunjuk kepada simbol seksual. Hal ini berkaitan dengan ritual penyembahan terhadap Dewa Matahari.  
Salib yang merupakan simbol seksual ini kemudian oleh masyarakat Mesir kuno dihubungkan dengan simbol �Kehidupan� dan �Pemberi Hidup� yang menunjuk kepada Dewa Matahari
Jadi pada masa sebelum kekristenan ada, salib bagi masyarakat Mesir kuno dihubungkan dengan simbol �Kehidupan� dan �Pemberi hidup� yang menunjuk kepada penyembahan Dewa Matahari. 
Bentuk salib berbeda dari salib yang digunakan oleh masyarakat Persia, atau Mesir. Salib yang dikenal oleh masyarakat Yunani ini memiliki empat sisi yang sama (equal arms). 
Keempat sisi yang sama dianggap sebagai 4 elemen dasar, yaitu bumi, udara, air dan api.
Masyarakat Roma mengenal salib tidak hanya dalam proses penyembahan kepada para dewa, tetapi juga sebagai salah satu cara penghukuman yang paling keji.  
Pada masa pemerintahan Roma, penghukuman salib hanya ditujukan kepada para penjahat dan golongan budak yang merupakan masyarakat golongan bawah (lowest-class).
Yeshua Hamasiah di salibkan...... Ironisnya, bukan diputuskan oleh pengadilan Romawi, melainkan atas permintaan dan desakan dari bangsa Yahudi sendiri kepada Pilatus (Matius 27:15-26; Markus 15:6-15; Lukas 23:18-25).
Simbul salib dipakai dasar utk Kekristenan diambil dlm 1 Kor 1:17 apakah benar demikian? Kenapa tidak cambuk atau paku atau rantai? Apakah benar Salib itu punya arti yang sesuai dg Nuansa Ibrani? 
Nanti kita akan sampai kesana, apa sebenarnya simbul bg jemaat Yeshua menurut kitab suci?
Salib itu justru simbul dari kutuk dan penderitaan : Galatia 3:13
Salib adalah lambang jauh sebelum jaman Yeshua, Encyclopedia of Funk and Wagnalls : 
"Tanda salib sudah digunakan sebagai lambang sebelum zaman Kristen." Di Italia �di mana terletak Roma yang menjadi salah satu pusat paling dini bagi penyebaran agama Kristen-, terdapat salib sebagai peninggalan dari zaman prasejarah.
Di Mesir purba, salib dijadikan lambang keagamaan yang umumnya berbentuk huruf T, yang oleh para ahli disebut dengan tau. Ada pula salib tau yang di atasnya dipasang sebuah "gagang" yang berupa lingkaran. 
Lingkaran itu melambangkan kekekalan. Salib yang di atasnya bergagang lingkaran itu melambangkan kekelalan hidup atau kehidupan yang abadi. Salib berlingkaran (crux ansata/salib ankh) biasa dipakai di leher para pendeta Mesir kuno sebagai kalung. 
Di kalangan berbagai bangsa purba di sekitar wilayah Mediterania, termasuk Funisia yang bertetangga dengan Palestina, lambang salib Mesir itu juga mengandung pengertian hikmah atau kebijaksanaan rahasia."
Kamus Drury (Dictionary of Mysticism and the Occult) mendefinisikan salib sebagai:
Suatu simbol pra-Kristen kuno yang ditafsirkan oleh beberapa pakar ilmu ghaib sebagai menyatukan zakar lelaki (palang menegak) dengan vagina perempuan (palang melintang). Ianya juga suatu simbol bagi empat arah angin dan suatu senjata kuat untuk menentang kejahatan.
Berry (Encyclopaedia Heraldica) menyebut pasal 385 jenis salib yang berlainan. Kebanyakannya hanya digunakan untuk tujuan perhiasan ataupun sebagai lambang keturunan (ERE, art. Cross, Vol. 4, mukasurat 324 dan seterusnya). 
Simbul salib jelas bukan berasal dari dunia kristen
Catatan: Prajurit Aramea memakai tanda ini sbg jimat saat perang, tidak heran kalau nuansa klenik masih melekat pd seputar salib
Catatan: Salib Keltik Pra Kristen di tepi Sungai Shannon di Irlandia ditemukan dengan gambar relief dewa bumi dan roh2 dr hutan. 
Perlambangan Ankh sebagai suatu kunci pada kehidupan yg tidak terbatas kepada orang-orang Mesir dan muncul di kalangan orang-orang Roma di dalam dewa Janus sebagai pembuka. Pendahulu kepada ini nampaknya adalah dewi Phrygia iaitu Cybele yang dikaitkan oleh orang-orang Yunani dengan dewi ibu Rhea.
Sejak �pernyataannya masuk Kristen� pada tahun 312-313 M, Konstantin yang telah menguasai Romawi memberikan kemudahan-kemudahan bagi gereja, di mana sebelumnya gereja di tindas dan banyak orang-orang Kristen di bunuh serta diberhentikan dari segala jabatan di dalam pemerintahan. 
Hal ini dilakukan sebagai tanda terima kasih, karena melalui tanda salib, ia telah memenangkan pertempuran dengan Maximius. Peristiwa ini ditandai dengan dikeluarkannya �Edict of Milan' yang menjamin kebebasan beragama, khususnya agama Kristen di wilayah kekaisaran Romawi. 
Sejak saat itu, tanda salib menjadi tanda yang penting, bukan saja di dalam gereja, tetapi juga pada pemerintahan Romawi, khususnya masa kaisar Konstantin
Di dalam abad-abad pertengahan, ketika kekuasaan Romawi semakin luas, maka bersamaan itu pula kekristenan menjadi agama negara yang sangat diagungkan. Di satu sisi, salib menjadi tanda dari kepercayaan gereja, sekaligus menjadi lambang kekuasaan yang dipakai oleh kekaisaran Romawi. 
Lebih dari pada itu para Paus yang akhirnya menjadi pemimpin atas kerajaan/negara di kemudian hari, telah menggunakan tanda salib sebagai tanda 'paksa' untuk mewujudkan segala keinginannya.
Melalui khotbah-khotbahnya tentang salib para Paus telah membakar semangat prajurit Romawi untuk maju berperang dengan Islam-Turki. Hal ini dikenal dengan skisma besar antara Kristen-Islam pada abad 11-12 M yang tercatat di dalam sejarah gereja sebagai peristiwa perang salib yang berlangsung hampir selama 200 tahun (1096-1291 M).
Perang Salib I terjadi pada tahun 1096-1099 M.
Perang Salib II pada tahun 1147-1149 M.
Perang Salib III pada tahun 1189-1192 M.
Perang Salib IV terjadi pada 1202-1204 M.
Perang Salib Anak-Anak terjadi di tahun 1212 M.
Perang Salib V pada tahun 1218-1221 M.
Perang Salib VI terjadi pada tahun 1228-1229 M.
Perang Salib VII pada tahun 1248-1254 M
Salib VIII terjadi di tahun 1270 M.
Sejarah mencatat bahwa perang salib telah membuktikan 2 hal: pertama, kegagalan para pemimpin gereja pada waktu itu; kedua, tanda salib menjadi �tanda kekuasaan dan keangkuhan� bagi para pemimpin gereja dan negara pada waktu itu.
Pada tahun 788 M, ditetapkan sebuah aturan 'penyembahan terhadap salib'. Peristiwa ini dimulai oleh Dowager Irene dari Konstantinopel, yang kemudian prosesi ini menjadi keputusan di dalam konsili gereja yang ditetapkan oleh Paus Hadrian I dari Roma. Sejak saat itu, ritual penyembahan terhadap salib mulai dilakukan.
Walker berkata, "�orang-orang Kristen dini bahkan menolak salib karena (berwatak) pagan�.Patung-patung Yeshua mula2 tidak menggambarkan dia di atas salib, tetapi dalam samaran 'Gembala yang Baik' yang membawa domba." (Acharya, The Christ Conspiracy)
Orang Kristen non Yahudi abad pertama tidak mau memakai simbul salib tetapi simbul ikan yang disebut ICHTUS yang dlm bahasa Yunani berarti Ikan.
Sekalipun demikian dg berkembangnya waktu simbul salib lama kelamaan diterima juga tetapi dicampur dengan ICHTUS
Akhirnya simbul ICHTUS hilang total dan kembali pada simbul mesir kuno. Coba perhatikan bagaimana salib ini mendesak... persis seperti nama si �A� mendesak nama besar Bapa YAHWEH.
Sangat tragis sekali, ada banyak orang2 Kristen yang memakai simbul salib harus mati dianiaya, simbul yang tidak pernah kitab suci tuliskan. Kalau begitu apa sebenarnya simbulnya orang Kristen itu? Gilyahna 1:12-13 dan 20 Tidak lain adalah KAKI DIAN atau MENORAH yang justru sarat dengan simbul ketuhanan atau keilahian.

Sumber:
1. The sign of the cross. :atschool.eduweb.co.uk
2. The non christian  cross: enquiry in to The Origin and History of the symbol Eventually Adopted as that of our relegion, 1896
3. "Cross" In Encyclopedia Americana, p 246, Writes : A cross having four equal arms meant for all ancient peoples the four Elements (Earth, air, water, and fire)
4. Hangel, Crucificxion, p 35, 47
5. Encyclopedia of funk and wagnalls
6. Kamus Drury (Dictionary of Misticism an occult
7. Berry (Encyclopedia Heraldica)
8. Kenneth Scott Latourette, a History of Christianity :Vol 1, Beginnings to 1500, (Peabody MA : Prince press 1975); Philip Schaff,History of Christian Church,Vol .5, in AGES Software. Albany , OR USA . Version 1.0 . 1997

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wages Following Jesus - Tina Agung Purnomo

Mark 10: 17-22 God does not deal with the good things we've done. God always sees the roots of life that must be pried out of our lives: our attachment, a monster in our lives. When bad roots removed from our lives, our relationship with God would be amazing, because there is no longer a barrier. When the light of God down, will be visible dirt should be removed from our lives. Before there was the light of God, we can not see the dirt. The body is made of: body-mind-spirit. God wants all of them holy and pleasing to God. We need money in life and ministry, but must not be attached to money. (Matthew 6: 24) The only additional wealth in our lives. We may be rich, and it is our rations. But we must not love money more than love Jesus. 2 Timothy 3: 1-2 - When a person becomes a slave of money, he would be evil. If we do not control the money, we would have controlled the money, eventually became a slave to money. There is a time to work for a living, but there is a

KEKUATAN PERGAULAN

Baca:  1 Korintus 15:12-34 Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik. (1 Korintus 15:33) Bacaan Alkitab Setahun:  Pengkhotbah 9-12 Sebuah pepatah Jawa mengatakan, " Cedhak kebo gupak. " Artinya, jika kita berdekatan dengan kerbau, pasti kita terkena kotorannya. Pepatah ini menjelaskan bahwa seseorang akan terpengaruh oleh lingkungan pertemanan dan pergaulannya. Anda setuju dengan pepatah ini?  Entah kita setuju entah tidak, dalam Alkitab jelas tertulis bahwa "pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik." Ini menandakan betapa kuatnya pengaruh pergaulan atau komunitas dalam membentuk kebiasaan seseorang. Ayat ini bukan mengarahkan kita untuk menjadi orang yang antisosial atau hanya bergaul dengan orang percaya saja. Namun, kita perlu menghindari persahabatan dengan orang yang memiliki kebiasaan buruk. Penulis Amsal juga menyampaikan nasihat senada, "Siapa bergaul dengan orang bijak menjadi bijak, tetapi siapa berteman d

Memahami Yahudi Masa Kini Melalui Kitab Ester

Tinjauan Karakteristik (Bagian 3) Oleh Budi Kasmanto Kitab Ester adalah catatan sejarah orang Yahudi yang hidup di pembuangan pada zaman raja Ahasyweros. Di dalamnya termuat penetapan hari raya Purim, yaitu hari kemenangan Yahudi dari musuh-musuhnya, yang hingga kini dirayakan tiap tahun dengan membacakan gulungan kitab ini. Maka, kisah dalam kitab ini bukan sekadar sejarah, tetapi melaluinya dapat diperoleh gambaran karakteristik, yaitu kwalitas atau sifat khas mereka di masa kini, yang membedakan mereka dari bangsa-bangsa lain. Hidup dalam Diaspora Orang Israel mulai hidup di luar tanah kelahiran mereka sejak ditaklukkan oleh Asyur dan Babel. Mereka yang pulang pada zaman raja Koresh dan tinggal di Yudea mengalami penyerakan lagi ketika Kaisar Roma, Vespasian, dan puteranya, Titus, menghancurkan Yerusalem dan Bait Allah pada tahun 70. Orang-orang Yahudi di kota itu ditawan dan diserakkan ke berbagai penjuru kekaisaran itu. Orang-orang yang tersisa bertumbuh jumlahnya, tetapi k