Langsung ke konten utama

Apakah Mesias yang kita nantikan sama dengan mesias Yahudi?

Shalom sahabat CAZ,
Cukup banyak orang yang bertanya apakah mesias yang orang Yahudi nantikan sama dengan Mesias yang kita nantikan sebagai umat percaya?
Mari kita lihat kebenarannya…
Mesias dalam Kristen
Mesias dalam bahasa Ibrani adalah Masyiakh, dan dalam bahasa Arab adalah Al-masih. Keduanya memiliki arti yang sama yaitu yang diurapi. Kita sebagai orang percaya, sangat mengimani bahwa Yesus Anak Allah, adalah Mesias yang dijanjikan.
Maka jawab Simon Petrus: “Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!” Kata Yesus kepadanya: “Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga. Dan Aku pun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya. Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga.” Lalu Yesus melarang murid-murid-Nya supaya jangan memberitahukan kepada siapa pun bahwa Ia Mesias. ~Matius 16:16-20
Pengakuan ini bukanlah pengakuan tanpa dasar, sebab ada begitu banyak nubuatan mengenai kedatangan Mesias yang dijanjikan dalam Alkitab. Yang paling menarik adalah nubuatan tersebut dinubuatkan oleh puluhan orang yang hidup di zaman yang berbeda, dalam kurun waktu 4000 tahun dan tidak saling mengenal, tetapi mengarah ke satu Pribadi yang sama, tanpa ada kontradiksi! Dialah Yesus yang kita percaya!
Beberapa contoh nubuatan itu ialah:
Mesias itu disebut Anak Daud (2 Samuel 7:12; Matius 1:1)
Lahir di Betlehem (Mikha 5:1)
Lahir dari seorang perawan (Yesaya 7:14)
Dipanggil keluar dari Mesir (Hosea 11:1)
Dijual 30 keping perak (Zakaria 11:12)
Seseorang yang ditinggalkan Allah (Mazmur 22:2)
Dibangkitkan (Mazmur 16:10)
Mesias (Yesus) dalam Yahudi
Kebanyakan orang Yahudi mengaku sebagai penganut Yudaisme. Namun ada pula orang Yahudi yang menerima Yesus sebagai Mesias dan mereka disebut “Messianic Jews”. Yudaisme umumnya memandang Yesus sebagai salah satu dari sekian banyak mesias palsu yang muncul dalam sejarah.Yesus dipandang sebagai yang paling berpengaruh, dan akibatnya paling menimbulkan kerusakan, di antara semua mesias palsu. Namun, karena kebanyakan orang Yahudi percaya bahwa Mesias belum datang dan zaman Mesianik belum tiba, maka penolakan Yesus secara keseluruhan baik sebagai Mesias maupun sebagai ilah bukanlah masalah sentral dalam Yudasime. Inti Yudaisme adalah Taurat, semua Mitzvot atau perintah, Tanakh, dan monoteisme etika seperti Shema — semuanya lebih kuno daripada Yesus.Yudasime tidak pernah menerima klaim penggenapan apapun yang diberikan oleh orang Kristen kepada Yesus. Yudaisme juga melarang orang menyembah seseorang dalam bentuk penyembahan berhala, karena kepercayaan utama dalam Yudaisme adalah satu Allah yang mutlak Esa. Sumber : Wikipedia
Apakah keduanya sama?
Pertama, kita harus mengerti bahwa Yesus yang kita sembah Dialah Mesias yang dijanjikan itu. Berbeda dengan mesias yang ada di dalam konsep Yudaisme.  Dalam pandangan Yudaisme, khususnya Tanakh (Perjanjian Lama), mesias adalah sosok yang diurapi untuk membebaskan Israel dari perbudakan bangsa-bangsa yang menjajahnya.
Sebagai contoh, di dalam Alkitab, raja-raja Israel dan para imam juga dikenakan gelar mesias ini, sebab mereka diurapi dan bisa membawa pembebasan bagi Israel saat itu. Perlu diketahui juga pada zaman Yesus, negara Israel sudah tidak ada lagi bahkan 10 suku Israel pun hilang. Kerajaan Yehuda/Israel sudah lenyap, oleh panjajahan Babel, Asyur, Makedonia, sampai dengan Romawi pada zaman Yesus.
Jadi bayangan orang Yahudi tentang sosok yang disebut Mesias itu harus seperti Musa, Yosua, Daud, dsb. Mesias haruslah menjadi sosok yang lebih besar dari Musa sebagai pembebas, lebih besar dari Daud sebagai raja, lebih besar dari Harun sebagai imam, lebih besar dari Elia sebagai nabi. Pendeknya, Mesias adalah manusia super dibanding semua manusia.
Dan sampai saat ini, pandangan tersebut masih melekat dalam pikiran mereka. Orang-orang Yahudi masih menantikan seorang Mesias atau juruselamat yang akan membawa pembebasan politis, dimana mesias tersebut akan membawa Israel untuk bebas dari penderitaan mereka, bahkan dari segala musuh-musuh mereka.

Sebenarnya Mesias (Yesus) yang kita percaya itu, Mesias itulah yang mereka nantikan! Masalahnya adalah mereka tidak percaya saat Yesus datang ke dalam dunia. Yahudi percaya bahwa zaman Mesianik (akhir zaman) baru tergenapi di masa-masa ini. Mesias yang mereka nantikan adalah benar-benar keturunan Raja Daud seperti yang banyak tertulis dan Perjanjian Lama. Wujudnya adalah manusia 100%, bukan manusia setengah dewa atau setengah tuhan. Hanya saja, ia diurapi sehingga dapat melakukan hal-hal besar dengan tujuan membawa pembebasan. Dalam Alkitab, Mesias yang kita percaya juga bukan manusia setengah dewa atau setengah Tuhan, tetapi 100% Tuhan, sebab Ia telah datang dalam dunia sebelumnya dengan wujud 100% manusia dan 100% Tuhan.
Mesias yang Yahudi percaya baru akan datang dalam perang Gog Magog. Inilah yang kita percaya sebagai umat Kristen sebagai Second Coming. (Sebelumnya telah dijelaskan mengenai perbedaan Rapture dan Second Coming).

Di sinilah letak semua perbedaan antara Mesias Kristen dan mesias Yahudi. Yesus yang kita percaya Dialah yang akan datang untuk kedua kalinya dalam dunia dalam peristiwa Second Coming. Ini yang orang-orang Yahudi tidak mengerti.
Lalu, Mesias mana yang akan datang di Akhir Zaman ini?
Kalo begitu, mesias mana yang Yahudi selama ini percaya akan datang dalam waktu dekat ini? Kemungkinan yang paling besar adalah mesias palsu. Saudara yang dikasihi Tuhan, sekali lagi apa yang disajikan dalam artikel ini tidak untuk menghakimi pribadi tertentu. Mengapa saya berani mengatakan hal ini, sebab dalam pandangan Yahudi, gelar Mesias juga disandangkan pada manusia.
Contohnya adalah raja Koresh.
Beginilah firman TUHAN: “Inilah firman-Ku kepada orang yang Kuurapi (baca; mesiasKu), kepada Koresh yang tangan kanannya Kupegang supaya Aku menundukkan bangsa-bangsa di depannya dan melucuti raja-raja, supaya Aku membuka pintu-pintu di depannya dan supaya pintu-pintu gerbang tidak tinggal tertutup. ~Yesaya 45:1
Apakah anda mengikuti berita yang diposting di dalam situs ini? Beberapa kali admin mengutip berita dari situs Yahudi, bahwa saat ini mereka mempercayai bahwa Donald Trump adalah Koresh itu (baca di sini dan di sini). Mereka percaya bahwa pembebasan akan datang dari dukungan presiden Trump kepada Israel. (Sekali lagi artikel ini tidak untuk menyerang pribadi tersebut). Faktanya adalah, Israel benar-benar mengharapkan Trump dengan kebijakanya untuk terus menyokong Israel.

Contoh lainnya adalah Sanhedrin telah mengundang Trump untuk membangun Bait Suci, Netanyahu bertemu para Rabbi untuk berdoa bagi Trump agar bisa membawa hal yang baik bagi Israel. Bahkan seorang Rabbi terkemukan mengatakan bahwa Trump “seperti seorang mesias” yang akan membawa pembebasan bagi Amerika Serikat. Perlu untuk diketahui bahwa nubuat kabbalah bagi orang Yahudi telah menggariskan kemenangan Donald Trump di Pilpres AS lalu. Dan bukan hanya itu, numerik Ibrani sendiri untuk “Moshiach ben David” (Mesias anak Daud) sama nilainya dengan Trump. Itulah sebabnya mereka percaya kemenangan Trump bukan sebuah kebetulan.
Mesias yang benar yang Alkitab tuliskan adalah memiliki garis keturunan dengan Daud, dan itu terpenuhi dalam Pribadi Yesus, terbukti dalam Injil Matius 1:1. Jika seorang mesias tampil tanpa memiliki garis keturunan dengan raja Daud, tentu itu adalah mesias palsu (Matius 24:24).
Lalu, apakah Trump akan menjadi Mesias palsu? Saya tidak berani mengatakan itu dan saya tidak mengklaim hal itu, yang jelas Amerika seperti dalam nubuatan kitab Wahyu 13 memegang peranan penting di Akhir Zaman ini.
Tuhan Yesus memberkati.
SUMBER: CATATAN AKHIR ZAMAN

Komentar

Postingan populer dari blog ini

INI AJARAN YANG SERING DISERANG UMAT ISLAM ~ BAMBANG NOORSENA

ARTI DAN MAKNA PERJAMUAN KUDUS

Perjamuan kudus dalam kekristenan merupakan upacara yang sakral. Karena ini upacara yang sakral, maka tidak sembarang orang mengikuti dan melakukannya. Perjamuan kudus merupakan salah satu sakramen dalam gereja yang waktu pelaksanaannya tidak sama antara denominasi yang satu dengan lainnya. Perjamuan kudus merupakan perintah langsung dari Tuhan Yesus kepada gereja-Nya untuk dilakukan dalam setiap pribadahan yang dilakukan oleh gereja. Memang waktu pelaksanaan upacara tidak ditetapkan oleh Yesus. Hal ini mungkin bagi Yesus esensi pelaksanaannya bukan pada kapan hal itu dilakukan oleh gereja. Mungkin ini jugalah yang menyebabkan tidak seragamnya waktu pelaksanaan perjamuan kudus dalam gereja. Tekanan yang diberikan oleh Yesus adalah makna perjamuan kudus itu sendiri. Artinya, bukan pada seberapa banyak atau seberapa sering perjamuan kudus itu dilakukan dan diikuti oleh umat-Nya. Tetapi bagi Yesus bagaimana umat-Nya memberi makna mendalam terhadap perjamuan kudus itu sendiri. 1. Perin

Hidupku Adalah Penyembahan (Dengan Lirik) - Ciptaan: Pdt. Agus Leo Silitonga